Minggu, 20 Februari 2011

"IBU"

Lihatlah Bu!

di tiap bilik jantungku ada puisi tentang kehidupan yang membatu

yang 15 tahun lalu kau lemparkan kami ke tengahnya

kami masih gagap dan gagu bahkan berjalan saja mesti ditatah

waktu itu



Lihatlah Bu!

terkadang kami tak sanggup menangis

kami tak punya air mata

gamang untuk tertawa



Dan lihatlah Bu!

sekarang kami tengah litak tak berdaya

tulang kami berpatahan dihantuk-hantuk rindu

kami remuk dalam peluk rindu



Bukan padamu Bu,

tapi pada setiap jengkal kerikilkerikil yang harus aku dan mereka telan tanpa air



Bu andaikan aku boleh bertanya,

ketika aku telah jera pada dera yang kau tamparkan sepanas bara ke dada tak berkulitku, kapan ini akan berakhir?

aku tak ingin menangis Bu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar